Senin, 20 Juni 2011

SEBONGKAH HATI


SEBONGKAH HATI YANG KERING
Selama aku hidup dalam pesantren, aku selalu menginginkan aku segera lulus dan bisa melanjutkan kuliah. Impian itu pun terwujudkan. Kuliah dan segudang aktifitas adalah hal yang wajar, bahkan aku selalu ingin mempunyai banyak waktu untuk beraktifitas dengan alasan sebagai pengisi waktu luang sekaligus menambah pengalaman.
Seiring berjalannya waktu tak terasa sudah separuh perjalan aku kuliah. Akupun mulai merenung dan bertanya pada diriku sendiri “Apa yang aku dapatkan dari semua ini?”. Akupun mulai gundah, sedih, cemas dan berbagai perasaan yang membuatku stres. Namun lagi-lagi aku melupakan pertanyaanku dan tetap beraktivitas seperti biasanya.
Aktivitas yang aku jalani semakin terasa hambar dan tidak memberi energi bagi hidupku. Setiap ada kesempatan akupun selalu merenungkan semuanya, namun aku tetap saja tak berupah. Semakin kesini, aku merasa semua aktivitasku tidak memberikan manfaat apapun untuk masa depanku. Bahkan aku merasa pikiranku mulai kosong, tidak fokus lagi,  tidak bisa berfikir kritis seperti dulu. Aku kehilangan semua itu.
Dengan tetap terus merenung, aku menemukan mutiara yang hilang dari hidupku yaitu hati yang selalu merindu kepada Allah. Yaa, itulah yang aku cari selama ini. Dengan hidup di pesantren selama enam tahun dan bertemu dengan dunia luar yang sangat nikmat ternyata membuat hati ku kering seperti tanah di musim kemarau.
Akupun terisnpirasi untuk menulis apa yang aku rasakan, dengan harapan mampu membangkitkan energi dan memberi motivasi untuk ku sendiri dan mungkin bagi semua yang membaca dan merasakan hal sama. Menuangkan apa yang sedang aku alami

Tidak ada komentar:

Posting Komentar